Selasa, 26 November 2013

TIFS MEMBUKA USAHA BAGI SEORANG PELAUT

Asaalamualaikum..

Salam sejahtera untuk semuanya terutama para rekan PELAUT indonesia di seluruh belahan dunia, saya disini akan berbagi pengalaman pribadi tifs membuka usaha bagi para pelaut yang masih aktif.
Saya sering di suguhkan pertanyaan yang dulu membuat hati saya gundah dan waswas yang membuat saya harus berfikir keras untuk memecahkan pertanyaan tersebut, pertanyaan tersebut adalah sampai kapan anda akan kerja di laut dan apa yang akan anda lakukan kalau sudah pensiun kerja di laut?, saya yakin rekan pelaut pernah bertanya seperti itu paling tidak pada diri sendiri.

sekarang kita masih kuat untuk kerja di laut dan jauh dari keluarga tetapi suatu saat nanti kita akan merasa rapuh dan sangat memerlukan dekat dengan keluarga, dan kita wajib harus tetap bisa menafkahi keluarga, maka dengan itu kita harus bisa usaha dan bisnis di darat dimulai dari sekarang.

Tentu menjadi menarik untuk memahami bahwa bisnis bisa terjadi baik di laut maupun di darat. Bahkan, dengan profesi saat ini sebagai pelaut, maka hal tersebut memungkinkan untuk mendapatkan informasi dan akses ke berbagai lokasi dengan produk unggulan yang spesifik dari setiap daerah.

Berbekal informasi mengenai hal tersebut, maka tentu kita dapat membawa produk unggulan dari daerah yang dihampiri tersebut untuk kemudian dijual kembali. Dalam posisi sebaliknya, dapat pula membawa produk dari daerah kita untuk dibawa kembali ke daerah persinggahannya. Itu merupakan bentuk sederhana usaha yang dapat dilaksanakan selaras dengan profesinya saat ini.

Bila kemudian usaha yang hendak dilakukan berbeda, maka memang jika bisnis dilakukan masih bersifat personal, akan terdapat kesulitan untuk melakukan pengawasan langsung secara fisik. Dalam hal ini, yang perlu dibentuk adalah sistem kerjanya. Nah untuk kita tentukan apa basis usaha yang akan diterjuni, setelah itu baru melangkah ke bentuk implementasi usahanya.
Saya Mencontohkan bentuk usaha yang mungkin cocok untuk para PELAUT yang masih aktif :

1. Usaha Rumah tinggal sewa atau rumah kos.
2. Usaha Rumah Toko.
3. Usaha Tempat kebugaran (gor futsal, batminton, fitnes)
4. Usaha Gedung serbaguna ( buat acara resepsi dan acara lainya).


Setelah dapat ditentukan jenis usaha yang akan digeluti, maka kemudian buat format kerjanya. Seperti apakah akan membentuk tim, atau membangun hubungan dengan konsep joint partner untuk kelola operasional, bahkan bisa juga melibatkan keluarga (kakak, adik, istri) sebagai pihak yang dipercaya serta diberikan amanat untuk melakukan pengelolaan usaha.

Berkenaan dengan fungsi pengawasan usaha, dapat dilakukan evaluasi berkala (harian, mingguan dan bulanan) di mana pemasukan dan pengeluaran menjadi indikator penting yang akan dimonitoring. Saat ini fungsi teknologi (email, sms, phone, BBM) menjadi vital, sehingga dimanapun akan mudah melakukan supervisi. Di samping itu, perlu juga dilakukan monitoring atas aktivitas operasional usaha.

Hal ini berkaitan dengan pemantauan atas disiplin tim, agenda semua tim kerja yang terlibat, hingga sampai pada tahap akhir yakni monitoring penyampaian produk/pelayanan jasa kepada pelanggan. Tentu diperlukan person in charge yang akan menjadi pihak terpercaya untuk melakukan daily monitor. Untuk itu, aspek pertimbangan dari kita sendiri secara personal perlu mendapat perhatian.

Lihat peluang dari apa yang ada di sekitar kita itu sangatlah penting untuk menunjang mewujudkan cita cita kita dalam berbisnis di darat dan ada beberapa kunci sukses yang selalu saya pegang teguh yaitu :

                                                                   

Mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada semua rekan rekan saya, senior senior saya dan dengan tidak merasa menggurui sahabat semua, saya mohon maaf bila artikel yang saya sampaikan kurang dan jauh dari kesempurnaan karena saya sendiri sama sama sedang tahap pembelajaran.
Salam Hormat saya untuk para ALUMNI AKMI SUAKA BAHARI CIREBON dimanapun berada selalu JAYA dan semoga kompak SELALU..

wasalam...

                                                                            
                                                             Akira Kyoshi A Sopyan
                                                      Email : akira_kyoshi@yahoo.com
                                                                 sasimi78@yahoo.com
                                                                      pin 7621EB83

Senin, 18 November 2013

10 PELABUHAN LAUT TERBESAR DI DUNIA

Salam sejahtera

Jayalah para pelaut indonesia dianapun berada, ada 10 pelabuhan terbesar di dunia dan Asia adalah yang mendominasi dari 10 pelabuhan terbesar tersebut, perlu di ketahui oleh para pelaut indonesia bahwa kesempatan join di perusahaan asing sangatlah besar kesempatanya, maka tingkatkanlah kualitas individual untuk para pelaut indonesia dengan cara mengikuti kursus kecakapan dan keahlian pelaut dan yang harus sangat di perhatikan oleh para pelaut adalah dalam segi penguasaan bahasa asing , karena kelemahan pelaut indonesia adalah penguasaan bahasa asing yang kurang bagus.

Dan inilah beberapa pelabuhan terbesar dunia yang ektabilitasnya tinggi dan yang pasti telah di kenal oleh kalangan para pelaut mancanegata terutama pelaut indonesia.

Kapasitas perekonomian di suatu negara bisa diukur salah satunya dengan melihat besarnya kapasitas pelabuhan laut di negera tersebut. Pelabuhan laut (seaport) yang dimaksudkan adalah pelabuhan pemuatan barang untuk keperluan keluar dan masuk ke pelabuhan. Fungsinya sangat strategis, karena menjadi penentu gerak perekonomian di suatu negara. Berikut ini akan diulas mengenai 10 pelabuhan laut terbesar di dunia. Di manakah ranking pelabuhan laut utama di Indonesia?

Pelabuhan laut yang dibahas di sini adalah jenis pelabuhan laut untuk perdagangan luar negeri (berdasarkan PP No 69 Tahun 2001). Aktivitasnya meliputi bongkar muat, penyimpanan kargo (transito), dan persinggahan kapal jenis petikemas. Pelabuhan laut semacam ini disinggahi oleh kapal-kapal berbendera nasional maupun internasional (berdasarkan persetujuan bilateral). Fasilitas yang tersedia berupa dermaga, crane (alat untuk bongkar muat petikemas), dan gudang (transito). Kapasitas pelabuhan laut diukur berdasarkan banyaknya muatan yang bisa disimpan yang dinyatakan dalam satuan twenty-foot equivalent unit atau disingkat TEU. Untuk satu kontainer dengan panjang 20 kaki (feet) adalah ekuivalen dengan 1 TEU. Satuan kapasitas lainnya yang digunakan berdasarkan volume kargo atau berdasarkan tonase bongkar muat pelabuhan.

Kita mulai ulasannya dengan 10 pelabuhan terbesar di dunia berdasarkan satuan TEU untuk tahun 2011. Sayangnya penulis belum mendapatkan daftar lengkap dari sumber AAPA yang baru merilis laporan untuk tahun 2010.

1. Port of Shanghai (China): 29 Juta TEUs
Cukup mengejutkan, karena Port of Shanghai pada tahun 2011 masih mampu melampaui Port of Singapore sejak tahun 2010. Pelabuhan Shanghai memiliki peran ganda, yaitu sebagai pelabuhan laut dan sekaligus pelabuhan sungai (terletak di muara sungai Yangtze). Pada tahun 2011 lalu, tercatat lalu lintas pemuatan kargo sebanyak 29 juta TEUs. Pelabuhan Shanghai menjadi urat nadi bagi perekonomian di kawasan lain, seperti Propinsi Zhejiang, Propinsi Jiangsu, dan Propinsi Henan.


2. Port of Ningbo-Zhoushan (China)
Pelabuhan laut ini sebenarnya merupakan gabungan dua pelabuhan lama, yaitu Ningbo Port dan Zhoushan Port. Penggabungan dilakukan pada tahun 2006 untuk memudahkan pengelolaan perairan di dalam satu koordinasi pelabuhan laut. Pelabuhan Ningbo sendiri senantiasa masuk ke dalam peringkat 10 besar pelabuhan laut di dunia. Dengan penggabungan tersebut, secara perlahan posisinya mulai merangkak, bahkan mampu menggeser posisi Port of Singapore. Pelabuhan Ningbo-Zhoushan sekaligus mengakomodasi angkutan laut untuk tiga sungai utama, yaitu Sungai Yangtze, Sungai Yong, dan Sungai Qaintang. Hingga saat ini, pelabuhan tersebut masih dalam tahap perluasan dan renovasi yang akan rampung pada tahun 2014 nanti.


3. Port of Singapore (Singapore)
Pelabuhan Singapura sebenarnya merupakan pelabuhan laut paling besar dan paling sibuk di kawasan Asia Tenggara. Dalam rangking dunia, Port of Singapore senantiasa menempati peringkat kedua dan ketiga sejak tahun 2008. Hebatnya lagi, Singapura merupakan satu-satunya negara di kawasan Asia Tenggara dengan luas wilayah paling kecil. Pelabuhan Singapura terhubung dengan sebanyak 600 pelabuhan di seluruh dunia dan ada sebanyak lebih dari 100 negara yang berhubungan dengan pelabuhan laut Singapura. Pelabuhan ini juga difungsikan untuk mengelola kargo minyak di mana terdapat sebanyak hampir 50% minyak mentah dunia transit di Singapura.


4. Port of Rotterdam (Belanda)
Pelabuhan Rotterdam merupakan satu-satunya pelabuhan laut terbesar di Eropa. Nama Port of Rotterdam sebelumnya sempat menjadi pelabuhan laut terbesar di dunia untuk kurun waktu 42 tahun lamanya, yaitu dari tahun 1962 hingga 2004. Pelabuhan ini pula satu-satunya pelabuhan di Eropa yang masuk ke dalam daftar 10 besar pelabuhan terbesar versi AAPA.


5. Port of Tianjin (China)
Pelabuhan Tianjin terletak di sepanjang bagian ujung muara Sungai Haihe. Saat ini, pelabuhan ini telah terhubung dengan lebih dari 400 pelabuhan laut di dunia dan dikunjungi oleh kapal-kapal lebih dari 200 negara. Angka tersebut masih dimungkinkan untuk mengalami kenaikan hingga 4 tahun mendatang, mengingat kapasitas pelabuhan ini belum mencapai tahap optimal. Di China sendiri, Pelabuhan Tianjin merupakan pelabuhan laut terbesar ketiga dan terbesar untuk kawasan China Utara.


6. Port of Guangzhou (China)
Propinsi Guangzhou merupakan salah satu propinsi industri besar di China. Pelabuhan Guangzhou sendiri merupakan pelabuhan laut terbesar di kawasan China bagian Selatan. Saat ini, Pelabuhan Guangzhou telah terhubung dengan lebih dari 300 pelabuhan utama di dunia dan dikunjungi oleh kapal yang berasal dari lebih 100 negara. Keberadaan pelabuhan ini menjadi penopang bagi aktivitas perindustrian di Propinsi Guangxi, Yunnan, Hunan, dan Jiangxi.


7. Port of Qingdao (China)
Pelabuhan Qingdao terletak berselebahan dengan Sungai Kuning di Semenanjung Shandong. Letaknya pula sebenarnya bisa dikatakan di antara dua raksasa bisnis Asia, yaitu Jepang dan Korea Selatan. Saat ini, Pelabuhan Qingdao telah terhubung dengan lebih dari 450 pelabuhan laut utama di dunia dan sebanyak lebih dari 130 negara.


8. Qinhuangdao Port (China)
Pelabuhan Qinhuangdao merupakan pelabuhan utama masuk dan keluar batu baru di China selama lebih dari tiga dekade. Pelabuhan ini dikenal pula pelabuhan pemuatan batu bara terbesar di dunia. Hampir sebanyak 50% batu baru akan didistribusikan ke bagian Utara dan Selatan China.


9. Hong Kong Port (China)
Hong Kong merupakan sebuah pulau kecil yang letaknya terpisah dari China daratan. Lokasinya cukup ideal untuk dibuatkan menjadi pelabuhan laut. Hong Kong pula termasuk berada di tengah jalur lalu lintas perdagangan dunia. Pelabuhan Hong Kong selama senantiasa masuk ke dalam peringkat 10 besar pelabuhan laut terbesar versi AAPA untuk berbagai kategori. Sebelum kembali ke China pada tahun 1997, Pelabuhan Hong Kong merupakan jantung perekonomian di negara kecil tersebut.


10. Port of Busan (Korea Selatan)
Pelabuhan yang dikenal juga dengan nama Port of Pusan ini memiliki ukuran luas terbesar dari ukuran luas wilayah kota di Korea Selatan. Letaknya persis di bagian muara Sungai Naktong serta menghadap ke jalur lalu lintas perdagangan laut (Samudera Pasifik). Port of Busan termasuk menjadi pelabuhan penghubung di Samudera Pasifik. Kabar terakhir, pelabuhan ini akan dikembangkan perluasan dan kapasitasnya yang baru akan rampung pada tahun 2015.


20 Besar Pelabuhan Laut Tahun 2010
Data terakhir yang dirilis oleh AAPA mengenai perangkingan pelabuhan laut adalah tahun 2010. Ulasan di atas untuk periode tahun 2011 berdasarkan perkiraan sementara laporan AAPA yang belum meliputi seluruh pelabuhan laut di dunia. Berikut ini disajikan daftar 20 besar pelabuhan laut berdasarkan satuan volume (tonase) dan tingkat kepadatan lalu lintas (TEU).



Dari 20 besar pelabuhan laut tahun 2010 terlihat masih didominasi oleh Asia. Berdasarkan volume, terdapat sebanyak 14 pelabuhan laut di Asia yang masuk ke peringkat 20 besar di mana sebanyak 9 pelabuhan di antaranya berasal dari China. Eropa, Amerika Serikat, Jepang, dan Australia masing-masing menempatkan sebanyak 2 pelabuhan ke dalam peringkat 20 besar. Begitu pula berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas, terdapat sebanyak 13 pelabuhan laut berasal dari Asia. China masih mendominasi dengan sebanyak 8 pelabuhan lautnya. Eropa dan Amerika Serikat masing-masing menempatkan 3 pelabuhannya ke dalam ranking 20 besar tersebut. Cukup mengejutkan, terdapat dua pelabuhan laut dari Malaysia yang menempatkan dirinya masuk ke dalam ranking 20 besar berdasarkan tingkat kepadatan lalu lintas pelabuhan (TEU).

Daftar lengkap World Port Ranking 2010 yang dikeluarkan oleh AAPA bisa diunduh di sini (WPR AAPA 2010).

Pelabuhan Utama di Asia Tenggara
Kawasan Asia Tenggara sebenarnya merupakan kawasan perekonomian yang sangat strategis. Di kawasan ini setidaknya terdapat beberapa jalur pelayaran internasional yang cukup penting, seperti Selat Malaka. Lokasi Asia Tenggara pula sangat memungkinkan menjadi lokasi transit ataupun jalur pelayaran dan pengangkutan laut di dunia. Berikut ini beberapa pelabuhan laut di Asia Tenggara yang masuk ke dalam kelompok 100 besar menurut versi AAPA 2010.



Port of Singapore masih merupakan satu-satunya pelabuha laut paling besar dan paling sibuk di Asia Tenggara. Setidaknya Asia Tenggara memiliki 5 negara penting yang menjadi lokasi pelabuhan laut, yaitu Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, dan Filipina. Dalam hal ini, pelabuhan laut di Malaysia dan Thailand terlihat masih menempati posisi di atas Indonesia (Port of Tanjung Priok). Malaysia mencatatkan terdapat dua pelabuhan laut penting, yaitu Port Kelang dan Port of Tanjung Pelepas. Posisi pelabuhan Tanjung Priok cukup baik untuk kategori kesibukan pelabuhan, yaitu menempati posisi 24 dari 100 pelabuhan laut tersibuk di dunia. Pelabuhan Laem Chabang (Thailand) termasuk berada pada kawasan strategis yang menjadi pintu masuk ke kawasan lalul lintas perdagangan internasional. Begitu pula dengan pelabuhan Ho Chi Minh (Vietnam).

Peluang Besar Yang Diabaikan
Sebenarnya sangat mengejutkan mengetahui hanya ada nama Port of Tanjung Priok yang masuk ke dalam peringkat 100 besar pelabuhan laut dunia versi AAPA. Peringkat pelabuhan Tanjung Priok sendiri masih jauh di bawah Singapura dan Malaysia. Port Kelang memiliki tingkat kesibukan dua kali lebih besar daripada Port of Tanjung Priok. Dari kapasitas bongkar muatnya saja, Port of Laem Chabang memiliki bisa hampir dua kali lipat kapasitas bongkar muat dari Port of Tanjung Priok pada tahun 2010. Peringkat Tanjung Priok hanya lebih baik dari Port of Manila (Filipina) dan Port of Ho Chi Minh (Vietnam). Sementara itu, Indonesia adalah negara yang memiliki kawasan paling luas di Asia Tenggara dengan bentuk kepulauannya.

Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah terdapat cukup banyak pelabuhan laut untuk keperluan bongkar muat petikemas. Pelabuhan tersebut tersebar dari Jayapura, Sorong, Ambon, Makassar, Tarakan, Banjarmasin, Surabaya, Semarang, Tanjung Priok, Bawean, Lampung, Medan, Aceh, dan masih belum ditambahkan pelabuhan-pelabuhan transit berskala nasional. Mereka semua memiliki potensi untuk bisa dikembangkan menjadi pelabuhan laut bertaraf internasional dengan tingkat kesibukan maupun kapasitas bongkar muat yang tinggi. Mereka semua terletak di zona pelayaran internasional yang cukup penting menjadi pintu masuk ke Pasifik maupun Samudera Hindia.

Persoalannya hanya tinggal memanfaatkan peluang geografis dan mengoptimalkannya. Langkah pertama tentu dengan membenahi administrasi pelabuhan dengan terus meningkatkan standarisasi pelabuhan di seluruh lokasi-lokasi pelabuhan laut untuk keperluan bongkar muat barang. Kita bisa meniru strategi yang digunakan oleh Singapura dengan memposisikan wilayah pelabuhan laut untuk keperluan transit barang. Ada beberapa titik perairan di mana lokasi pelabuhan langsung menghadap dan berada di jalur pelayaran internasional. Langkah selanjutnya adalah dengan memperluas zona pertumbuhan ekonomi yang tidak hanya terkonsentrasi di Pulau Jawa. Pada prinsipnya, pelabuhan laut untuk bongkar muat barang merupakan salah satu infrastruktur. Dukungan infrastruktur yang memadai akan sangat dibutuhkan untuk mendukung penyebaran pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di seluruh kawasan NKRI.


Mungkin sekian yang saya bisa sampaikan dan mudah mudahan ada manfaatnya bagi pengunjung blog pribadi saya, dan saya ucapkan salam corsa untuk para pelaut indonesia terutama ALUMNI AKMI CIREBON dimanapun berada, semoga tuhan selalu melindungi kita semua.. amin.

Wasalam.
                     
                                                                     
                                                             Akira Kyoshi A Sopyan
                                                 email :    akira_kyoshi@yahoo.com